Selasa, 03 November 2009

Senam OTAK untuk Merangsang Kecerdasan Bayi

SELAIN faktor genetik, kecerdasan seorang bayi atau anak juga tergantung pada faktor lingkungan. Di antaranya, nutrisi yang baik, imunisasi, dan stimulasi atau rangsangan.

Bayi yang mendapat rangsangan secara tepat dan berkesinambungan tentu akan mempengaruhi perkembangan otaknya. Dengan begitu diharapkan perkembangan fisik, mental, dan intelektualnya akan melampaui kemampuan dasar atau potensi genetiknya.

PENELITIAN membuktikan bahwa pengalaman dan rangsangan yang diterima pada tahun pertama kehidupan akan berpengaruh pada perkembangan dan fungsi otaknya di kemudian hari.

Kartini Sapardjiman, Ketua Senam Otak Indonesia, mengatakan, kecerdasan bayi juga bisa dioptimalkan dengan senam otak. Senam otak adalah latihan yang terangkai atas gerakan-gerakan tubuh yang dinamis dan menyilang. Senam ini mendorong keseimbangan aktivitas kedua belahan otak secara bersamaan. Diharapkan, potensi kedua belahan otak akan seimbang sehingga kecerdasan anak pun menjadi maksimal.

"Selama ini banyak orang hanya menggunakan otak kirinya saja sehingga potensi otak kanannya tidak dimanfaatkan secara maksimal," kata Kartini, dalam seminar "Senam Otak Ibu Hamil dan Bayi Merangsang Potensi Otak Sejak Dini" yang diselenggarakan atas kerja sama Klub Brain Gym Omni Medical Center (OMC) Kelapa Gading dan RS OMC Pulomas, Jakarta.

Pada kesempatan yang sama, ahli anak RS Omni Medical Center, dr Caroline Mulawi, mengatakan, stimulasi pada bayi bisa dilakukan sejak bayi dalam kandungan, yaitu sejak usia kehamilan tiga bulan.

"Stimulasi bisa berupa suara dan taktil (rabaan). Dari beberapa penelitian menunjukkan, bayi yang mendapat stimulasi ketika dalam kandungan memiliki tingkat inteligensia lebih tinggi 14 poin daripada yang tidak mendapatkan stimulasi," kata Caroline.

Stimulasi harus dilakukan tiap hari pada setiap kesempatan berinteraksi dengan bayi, misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, bahkan menjelang tidur. Stimulasi harus dilakukan dalam suasana aman, nyaman, menyenangkan, penuh kasih sayang, dan gembira.

Pada prinsipnya, semua ucapan, sikap, dan perbuatan ibu atau pengasuh yang berulang-ulang akan terekam dalam otak bayi sehingga akan berisiko ditiru oleh bayi. Apa yang bayi lihat, dengar, atau rasakan akan menjadi pengalaman baru bagi bayi sehingga dia akan mencoba melakukannya sendiri.

SEJAK tahun 2001 sudah ditemukan senam otak yang bisa mengoptimalkan perkembangan dan potensi otak. Otak terbagi menjadi dua, otak belahan kanan dan otak belahan kiri. Otak kanan berfungsi untuk intuitif, merasakan, bermusik, menari, kreatif, melihat keseluruhan, dan ekspresi badan. Sedangkan otak belahan kiri bertugas untuk berpikir logis dan rasional, menganalisa, bicara, berorientasi pada waktu, dan hal-hal rinci.

Senam otak dengan metode latihan Edu-K atau pelatihan dan kinesis (gerakan) akan menggunakan seluruh otak melalui pembaruan pola gerakan tertentu untuk membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat.

Senam otak ini bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk bayi. Senam otak pada bayi sebenarnya sangat sederhana. Contohnya, menggerakkan anggota badan secara menyilang dengan perantara mainan. Bisa berbentuk robot, boneka, bola, balon, atau apa saja yang sesuai dengan usia anak. Hal yang penting, gerakan yang dilakukan anak melewati garis tengah antara tubuh bagian kanan dan tubuh bagian kiri.

Kemampuan belajar paling tinggi tercapai jika dua belah otak, dua mata, dan dua telinga aktif serta bisa bekerja sama dengan baik. Selain itu, gerak badan juga terkoordinasi dan seimbang. Pertemuan gerakan yang menyilang ini merupakan pusat dari senam otak.

Senam otak dilakukan melalui tiga dimensi, yakni lateralitas komunikasi, pemfokusan pemahaman, dan pemusatan pengaturan. Lateralitas komunikasi (dimensi kiri-kanan) bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan belajar. Gerakannya menyangkut mendengar, melihat, menulis, bergerak, dan sikap positif. Gerakan-gerakan itu menyerap kemampuan komunikasi yang lebih cepat.

Misalnya, bola digerakkan ke kiri ke kanan di depan bayi, atau bayi memegang mainan lalu digerakkan ke kiri ke kanan. Bisa juga mainan yang berbunyi digerakkan ke kiri ke kanan secara menyilang. Bertepuk-tepuk tangan juga melatih pendengaran bayi. Bayi memegang jari kita lalu digerakkan ke kiri ke kanan, atau membentuk angka delapan tidur. Apa pun gerakannya asal berdimensi ke kiri ke kanan.

Pemfokusan pemahaman (dimensi muka-belakang) bermanfaat membantu kesiapan dan konsentrasi untuk menerima hal-hal baru dan mengekspresikan apa yang sudah diketahui. Gerakan berupa latihan meregangkan otot menyangkut konsentrasi, pengertian, dan pemahaman. Misalnya dengan melipat lutut dan sikut bayi berulang kali atau mengangkat tangan ke atas lalu digerakkan ke muka ke belakang.

Pemusatan pengaturan (dimensi atas-bawah) membantu meningkatkan energi yang menyangkut berjalan, mengorganisasi, tes atau ujian. Hal ini bermanfaat untuk membantu seluruh potensi dan keterampilan yang dimiliki serta mengontrol emosi, seperti menggerakkan kepala ke atas ke bawah, mengangkat beban ringan atau benda lainnya, kemudian digerakkan ke atas ke bawah.


Read More......

Obat Yang Tidak Boleh Pada Bayi

KETIKA bayi anda sakit, tentu salah satu tindakan yang akan anda lakukan adalah memberinya obat. Hanya saja, anda perlu mewaspadai ternyata ada beberapa obat tertentu yang tidak boleh anda berikan kepada bayi sebab mungkin saja hal tersebut akan memberikan dampak yang negatif bagi bayi anda.

Beberapa obat-obatan tersebut diantaranya adalah:
Aspirin
Jangan pernah memberikan obat yang mengandung aspirin bagi bayi anda. Aspirin dapat menjadikan bayi anda rawan terhadap serangan penyakit Reye’s Syndrome. Jangan pernah berpikir bahwa obat-obatan untuk anak yang anda beli ditoko-toko obat sudah bebas aspirin.bacalah labelnya terlebih dahulu untuk memastikan.
Obat Anti Mual
Jangan memberikan bayi anda obat anti mual kecuali jika dokter anak anda yang merekomendasikannya. Sistem tubuh anak tidak akan tahan dengan obat-obatan semacam ini.
Obat Untuk Orang Dewasa
Jangan memberi bayi anda obat-obatan yang biasanya diperuntukkan bagi orang dewasa, bila hal ini dilakukan akan mengakibatkan hal yang berbahaya. Bila obat tersebut, misalnya sama sekali tidak memberikan dosis khusus buat anak-anak, jangan berikan obat ini untuk bayi anda.
Obat Untuk Bayi Lain
Obat yang diresepkan untuk bayi lain akan tidak efektif dan bisa berbahaya bila diberikan kepada bayi anda. Berilah bayi anda obat yang memang telah diresepkan khusus untuknya.
Obat Kadaluarsa
Segera musnahkan obat-obat yang telah kadaluarsa. Obat-obatan yang telah kadaluarsa tidak akan efektif bila digunakan malah tidak menutup kemungkinan akan berbahaya. Jangan juga membuang obat itu kedalam toilet anda karena hal tersebut bisa meracuni air tanah yang pada akhirnya dapat mengganggu anda khususnya meracuni air tanah yang anda konsumsi.
Ekstra Acitaminofen
Banyak obat pilek dan batuk yang mengandung acetaminofen dengan maksud meringankan demam dan rasa nyeri. Anda harus hati-hati dalam hal ini karena dosisnya yang berlebih dapat berdampak tidak baik bagi perkembangan bayi anda. Bila anda ragu dengan komposisi obat yang akan anda gunakan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan apoteker atau dokter anak anda.
Ibuprofen
Bila bayi anda mengalami dehidrasi dan muntah-muntah terus menerus,j angan memberikan obat yang mengandung ini sebab obat ini bisa mengiritasi perut.
Kemasan Tablet
Untuk bayi dibawah usia 3 tahun, sebaiknya hindari untuk memberikan obat dalam kemasan tablet. Obat dalam kemasan tablet memiliki potensi untuk membuat bayi anda tersedak


Read More......